Minggu, 10 April 2011

Cardioversi - My First time Experience

Pengalaman yang sungguh mendebarkan sekaligus menarik untuk menambah expertise (keahlian).  Jadi pada waktu itu ada pasien umur 60an overweight datang ke ugd dengan keluhan Masuk angin dan keringat dingin mendadak sejak 2 jam yang lalu... ya masuk angin. Diperiksa tekanan darahnya sangat rendah 90/70 dengan tangan berkeringat dingin tapi tidak sesak… Hmm syoknya darimana ya? Karena tidak didapatkan muntah, diare yang berlebihan. Lalu dilakukanlah pemeriksaan EKG dan hasilnya adalah supraventrikular takikardia dengan rate 170-200x/menit waw.. langsung pasiennya dibawa ke ruang resusitasi untuk dipasang monitor ..

Lalu saya mengkonsulkan ke dokter jantung. Ternyata terapinya tidak seperti biasanya yang hanya di drip Amiodarone. Dokter jantung pengganti ini mengadviskan cardioversi dengan pre med diazepam mulai dari 50 Joule Bifasic synchronized. Agak takut juga karena belum pernah mempunyai pengalaman tapi Bismillah.. persiapan cardiac arrest sudah siap. Perawat pendamping siap dan… (DEZZ) pasien yang awalnya tertidur karena pengaruh diazepam terlontar sesaat, kaget lalu kemudian tenang kembali… Heart Rate yang pada awalnya 200 lebih berangsur-angsur  turun menjadi sinus takikardia 125x/menit. Akral kembali hangat dan nafas mulai teratur.

Pasien dikirim di ICU lapor dokter jantung konsulan dan kemudian ia member selamat.. “Nah itu dik. Bisa jadi pengalaman yang baik. Jadi bila VT atau SVT dengan kesadaran yang masih baik dan masih ada pulse (denyut) maka paling baik di cardioversi. Amidodarone dikhawatirkan akan mempercepat denyutnya “ Ya terimakasih juga dok karena juga sudah diberi kepercayaan. Alhamdulillah karena Engkau telah mengajarkan manusia apa-apa yang tidak diketahuinya (QS 96:5)

Astu Anindya Jati
Twitter : @astu_MD
GRESIK.
Ahad, 10 April 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...