Jumat, 15 April 2011

Kiat menghindarkan diri dari sifat Munafik


Renungan Fajar @SSFM  Jum’at 15 April 2011 / Ustadz Rofi’ Munawar
Judul : Kiat menghindarkan diri dari sifat Munafik

Di Al-Quran alloh selain menerangkan tentang kebaikan, keimanan dan ketaqwaan, Alloh juga menerangkan tentang sifat-sifat tercela. Salah satunya adalah sifat munafik.  Sifat yang diterangkan secara detail agar kita dapat mewaspadainya dan jangan sampai kita terjebak didalamnya.

Bagaimana cara mencegahnya?
[1] Jangan terjebak dalam standar ganda
Orang munafik itu tidak tahu positioning, berstandar ganda dan selalu memakai topeng. Selalu menampakkan wajahdan kesan  kebaikan padahal hatinya busuk . Mengapa bisa sampai begitu oleh karena adanya bebagai tekanan dan kepentingan. Mereka selalu merasa telah berbuat baik padahal sesungguhnya berbuat kerusakan di muka bumi.

Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan (QS 2:11)

[2] Sebisa mungkin jangan sekali-kali berdusta
Banyak orang yang berdusta semata-mata agar tetap dianggap pintar, agar tetap popular. Padahal begitu banyak yang kehilangan, harga diri, jati diri dan wibawa karena kata-katanya tidak dapat dipegang, karena ia sering berdusta.

Nabi pernah bersabda saat ditanya tentang ciri orang munafik. Adalah Bila berbicara ia berdusta, bila berjanji ia ingkar dan bila dipercaya ia ingkar. Dan fenomena ini sudah banyak. Jangan-jangan diri kita juga begitu. Naudzubillah Min Dzalik.

[3] Jangan suka melakukan tipu daya yang mencederai orang lain
Pada waktu zaman Rasul, ada orang munafik yang begitu menampakkan wajah manis. Selalu berusaha menampakkan kesan yang baik pada Nabi. Hingga ia bersama orang munafik lainnya membangunkan sebuah Masjid Dhiar dan mengundang nabi untuk menjadi imamnya. Padahal tujuan sebenarnya adalah ketika Nabi menjadi imam, Beliau akan dicelakai. Itulah sebabnya Alloh yang Maha Mengetahui hati terdalam manusia  kemudian melarang Nabi shalat disana

Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar (QS 2:9)

[4] Orang-orang munafik tidak pernah tenang saat melakukan kebaikan
Analoginya seperti ini. Daging itu kan baik tapi orang yang sakit jantung tidak serta merta dapat menikmatinya karena ia tidak sehat secara fisik. Begitu pula dengan orang munafik, lebih parah lagi. Bahkan ia berusaha menghalang-halangi orang lain untuk berbuat kebajikan. Ia sama sekali tidak merasakan nikmatnya iman. Tidak menyetujui syiar-syiar agama misalnya. Kebalikannya orang-orang yang beriman akan merasakan tentramnya beribadah tentramnya mengingat Alloh.

Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka[364]. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya[365] (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali[366].


[364]. Maksudnya: Alah membiarkan mereka dalam pengakuan beriman, sebab itu mereka dilayani sebagai melayani para mukmin. Dalam pada itu Allah telah menyediakan neraka buat mereka sebagai pembalasan tipuan mereka itu.
[365]. Riya ialah: melakukan sesuatu amal tidak untuk keridhaan Allah tetapi untuk mencari pujian atau popularitas di masyarakat.
[366]. Maksudnya: mereka sembahyang hanyalah sekali-sekali saja, yaitu bila mereka berada di hadapan orang.


Semoga Alloh melindungi kita agar jangan sampai terjebak menjadi Orang-orang Munafik


Reviewed by : @astu_MD


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...