Selasa, 05 April 2011

Tawadhu sebagai tanda bakti kepada ibu bapak


Renungan Fajar SSFM 4 April 2011
Ust. Abdul Aziz
Judul : Tawadhu sebagai  tanda bakti kepada ibu bapak


Assalamualaikum Wr.Wb
Masih tentang Birrul Walidain (Berbakti kepada orang tua) adalah dengan bersikap tawadhu / rendah hati. Setiap orang mungkin menginginkan orangtuanya sempurna baik dari pendidikan, harta, pekerjaan. Namun tidak semua seperti yang diharapkan. Kadang orang tua kita dalam hal-hal tersebut biasa-biasa saja atau serba kekurangan.

Kesemuanya itu janganlah kemudian membuat kita menjadi tinggi hati, sombong. Mentang-mentang sudah sukses dan berada. Selalu ingat bahwa kesuksesan kita itu tidak lepas dari doa kedua orangtua kita. Doa-doa yang terucap saat shalat tahajjud.. doa-doa yang keluar dari hati yang murni dan tulus tanpa mengharapkan imbalan. Orangtualah yang menolong kita disaat kita lemah dan sakit, orangtua pula yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita.

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil."  (17:24)

Karena itu wajiblah bagi kita untuk menaatinya dengan senang hati dan ikhlas. Berbakti adalah sarana ibadah. Carilah surgamu dibawah telapak kaki ibumu!

Alloh berfirman dalam QS 2:215
Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.

Ayat ini mengatakan tentang urutan-urutan memberikan infaq yaitu yang pertama adalah orangtua baru kemudian kaum kerabat, anak yatim dsb. Memberi nafkah ini tidak memperhatikan apakah orangtua itu mampu atau tidak. Karena sifat dasar orangtua adalah tidak mau merepotkan anaknya bahkan jika mampu akan selalu ingin membantu anak-anaknya.  Ginjal , daging dan kulitpun akan diberikannya bila anaknya membutuhkan. Memenuhi kebutuhan orangtua itupun juga tidak memandang apakah orangtua itu berbuat baik kepada kita atau tidak.

Rasululloh bernasihat " Bila engkau memenuhi hak mereka (orangtua) memberi makan kepada mereka engkau akan memperoleh ganti Untuk setiap suap makanan dengan sebuah gedung di surga."

Selain memberi nafkah yang harus kita lakukan adalah mendoakannya. Mari kita doakan kedua orangtua kita sebagai balasan atas jerih payahnya dengan kasih yang abadi  merawat kita tanpa pamrih.

Dalam satu hadits, Rasulullah Saw. Menjelaskan bahwa seorang hamba Allah yang mengerjakan shalat fardhu dan berdoa untuk kedua orangtuanya dengan memohonkan ampunan, maka Allah akan mengabulkan doanya. Allah Swt., juga akan mengampuninya karena berkah doanya kepada orangtuanya, walaupun orangtuanya tersebut fasik. Artinya, orangtua yang tidak saleh bisa terangkat berkat doa anaknya yang saleh di dalam kuburnya. Disini, Beliau mengisyaratkan bahwa mendoakan orangtua akan mendapatkan berkah berupa dikabulkan doa dan mendapat ampunan Allah. Terkabulnya doa dan ampunan merupakan Rahmat kasihsayang Allah, dan adanya kasih sayang Allah karena seorang anak mendoakan orangtuanya. Jika ia tidak mendoakan orangtuanya, doanya tidak akan dikabulkan Allah dan ampunan Allah tidak akan diberikan kepadanya. Orang yang doanya tidak makbul berarti hidupnya akan amburadul (tidak berkah). Inilah makna dari “doa anak yang shaleh” yang selalu diharapkan oleh kedua orang tua di dalam kuburnya.

4 April 2011
Retold by Astu Anindya Jati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...