Kamis, 31 Maret 2011

Penyebab rusaknya tatanan sosial (5) TINGGI ANGAN-ANGAN

Renungan Fajar 29 Maret 2011
Ust. Abdul Aziz

Assalamualikum Wr.Wb
Alhamdulillahi robbil aalamiin. Semoga pendengar Renungan Fajar selalu dalam keadaan sehat dan mampu menyimak Renungan Fajar kali ini.
Masih melanjutkan pembahasan tentang penyebab rusaknya tatanan social yang ke 5. Yaitu PANJANG ANGAN-ANGAN.

Setiap manusia pasti mempunyai keinginan. Namun tidak semua keinginan dapat diraih. Panjang angan-angan atau thuulul amal adalah menganggap bahwa semua hal di dunia ini tidak akan segera berakhir. Targetnya muluk dan tidak logis ingin hidup 1000 tahun. Boleh saja menanam rasa optimis. Nabi bersabda : berbuatlah untuk duniamu seakan-akan engkau hidup untuk selamanya tapi kemudian melanjutkan beramallah untuk akhiratmu seakan-akan engkau mati esok hari. Inilah prinsip keseimbangan yang ditekankan oleh Nabi. Bekerja keras untuk dunia dan akhirat.
Apa saja akibat dari panjang angan-angan?
1>Menyebabkan kemalasan ibadah.
2>Selalu terperangkap pada maksiat rakus
3>hatinya menjadi sangat keras sulit menerima hidayah. Menjadi lupa urusan akhirat. Cinta dunia. Tertipu oleh angan-angan dan terjebak oleh program dunia yang tiada habisnya

" Wahai manusia, tidakkah kamu malu oleh Allah." Sahabat bertanya: " Apakah gerangan makna malu itu wahai Rasulullah ?" Rasul menjawab: "Kamu semua mengumpulkan segala sesuatu yang tidak kamu makan, merencanakan sesuatu yang tidak akan kamu dapatkan, dan membangun tempat (tinggal) yang tidak akan kamu diami."(H.R. Baihaqi)

Manusia mengira bahwa hartanya bakal membuatnya kekal di dunia." (Q.S. Al Humajah:3)

"Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik". (QS. 9:24)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” (Al-Munafiqun: 9)

Ayat-ayat dan haditz diatas mengingatkan manusia agar kita selalu menjaga diri. Jangan sampai kecintaan kita terhadap perhiasan dunia. Membuat kita lupa bahwa suatu saat kita akan kembali kepada-Nya

Retold and modified by Astu Anindya Jati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...